Grobogan, NU Online - Hiruk pikuk agenda 1 abad Nahdlatul Ulama tidak hanya terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Berkah 100 Tahun NU lumeber ke pelbagai wilayah di Indonesia. Termasuk di Pondok pesantren Assalam Grompol Kradenan Selasa (7/2) malam.
Peringatan kali ini sangat istimewa karena berbarengan dengan Hari lahir Yayasan Assalam yang ke-22.
Dalam sambutannya Ketua Panitia, Adi Nugroho, mengajak santri untuk selalu menjaga nama baik organisasi.
Baik Nahdlatul Ulama maupun Pondok pesantren Assalam. Lurah pondok putra Assalam ini juga mengajak santri semangat belajar agar terwujud generasi NU yang gemilang. “Mari serius dalam tholabul ilmi agar kita menjadi generasi gemilang,” tegasnya.
Sholawatan dan doa bersama menjadi rangkaian penting agenda kali ini. Lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon mengawali rangkaian perayaan kali ini. Dilanjut dengan Tahlil untuk para masyayih.
Tak kurang 300 santri sangat antusias dan Khidmah. Ditambah lagi ada doorprize dan entertainment yang disiapkan panitia. Layaknya agenda besar, para santri membawa atribut bendera NU dan ponpes Assalam.
Mewakili sambutan pengasuh, Abdullah Hanif mengajak santri untuk berpegang erat pada aqidah ahlu sunnah jamaah. “Manifesto kecintaan kita terhadap NU adalah berpegang pada aqidah ahlu sunnah wal jamaah ila akhiril hayah,” tegas Hanif.
Lebih lanjut, ketua PAC GP Ansor Kradenan ini juga mengatakan bahwa kecintaan santri terhadap pondoknya dilihat dari seberapa besar santri menjaga marwah pesantren. Jika di masyarakat, akhlakul karimah selalu di kedepankan, ini menjadi salah satu bentuk cinta almamaternya.
Sementara itu pengasuh Ponpes Assalam, KH Imam Sujoto berpesan agar santri NU selalu menjaga kebersihan dan kerapian. Karena kebersihan Sebagian dari iman. Ia memberikan peringatan keras jangan sampai nama besar NU tercoteng akibat sikap hidup jorok.
Agenda ditutup dengan pemotongan tumpeng. Dilanjutkan dengan tasyakuran makan di nampan bersama bersama seluruh santri.
Penulis : Luthfi
