GANDENG FATAYAT, UPZISNU MRISI SANTUNI PULUHAN ANAK YATIM

 



Pepalinews | Grobogan - Kepedulian pada anak yatim menjadi salah satu prioritas dalam program sosial Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (UPZISNU) DesaMrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Ada dua program yang menjadi target, santunan yatim dan beasiswa yatim. Program ini merupakan wujud tanggungjawab sosial masyarakat untuk ikut berperan aktif membantu meringankan beban hidup dan peduli terhadap keberlangsungan masa depan anak yatim.

Sabtu (24/04/2021) UPZISNU Mrisi kembali melaksanakan program peduli dengan tagline Ramadhan Berbagi Bersama Yatim. Santunan yatim kali ini nuansanya berbeda, biasanya santunan dilaksanakan pada bulan Muharam, namun kali ini dilaksanakan di bulan Ramadhan sekaligus bertepatan dengan peringatan Harlah Fatayat ke 71 dan Harlah GP. Ansor ke 87. Sengaja kegiatan santunan kita ajukan di bulan Ramadhan. Bagi orang yang berinfaq tentu ramadhan merupakan saat yang istimewa karena pahalanya dilipatgandakan, bagi anak yatim ramadhan berarti akan merayakan lebaran pada saat Idul Fitri datang. Harapannya santunan yang diberikan dapat membantu kebutuhan anak yatim jelang lebaran. Ramadhan pun tanggalnya kita pilih bersamaan dengan Harlah Fatayat dan Ansor, karena selama ini Fatayat dan Ansor menjadi mesin utama UPZISNU dalam mengelola program Koin NU di desa Mrisi, jelas Ketua UPZISNU desa Mrisi Ahmad Taufiq Ma’sum.



Ketua Fatayat Mrisi Mutmainah, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan UPZISNU untuk melaksanakan program santunan yatim. Santunan kita antar langsung ke rumah masing-masing anak yatim di pagi hari. Pertimbangannya selain karena masih masa pandemi juga karena bulan puasa. Bagi ibu-ibu fatayat di sore hari lebih fokus untuk menyiapkan buka bersama keluarga. Pengurus Fatayat membentuk empat tim yang terdiri dari pengurus untuk menyalurkan santunan secara langsung kepada 21 anak yatim.  Santunan diberikan dalam bentuk uang dan paket sembako yang bersumber dari infaq Koin NU, donatur dan beberapa masyarakat yang langsung menitipkan santunan untuk diserahkan langsung kepada anak yatim, jelas Mutmainah

Rasa haru tak bisa dihindari ketika Anna Apriani, salah seorang pengurus Fatayat menyerahkan santunan kepada Muhammad Reza Wisnu Pratama. Reza panggilannya, ibunya meninggal dua hari sebelum santunan diberikan, ayahnya sudah lama meninggal, kini ibunya yang setia merawatnya pun telah tiada. Reza dikenal sebagai anak yang cerdas, baik, penurut. Namun Allah menakdirkan lain, Reza harus yatim piatu di usia 11 tahun. Semoga sedikit santunan dari UPZISNU bisa membantu meringankan beban hidup Reza, harap Anna Apriani. (kwl)


Kontributor :
Ahmad Taufiq Ma’sum
Ketua UPZISNU Mrisi 

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1